Melanjutkan tulisan Contoh Soal USBN Bahasa Indonesia SMA dan Kunci Jawabannya bagian kedua (soal nomor 11-20), bagian ketiga soal dimulai dari nomor 21.
21. Perhatikan Cuplikan Drama Berikut!
B. Aku sedih melihat pak Pikun yang sudah tua, namun masih suka marah-marah. Kasihan Ibu yang sudah berusaha menyadarkannya, namun tak digubris.
C. Pak Pikun tampaknya takpernah bisa bersabar, ia masih suka marah-marah terhadap anaknya Si Jidul. Tentu ini tidak baik bukan?
D. Hari itu pak Pikun yang sudah tua itu sangat marah pada Si Jidul. Istri pak Pikun berusaha meredam emosi pak Pikun, namun pak Pikun tetap saja marah-marah. Ia berkata, “Masih mungkir? Minta ku pukul?” Kontan saja Si Jidul jadi ketakutan lari keluar.
E. Jangan suka marah-marah, hal ini tidak baik karena hanya kan membuat diri kita jadi tidak sehat
Jawaban: D
22. Perhatikan cuplikan cerpen berikut ini!
emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk
merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut
Non?”
Nonon: (dengan tetap berusaha tenang Nonon menjawab)”Kalau memungkinkan,
baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja”
Imah: (semakin panik)”Emak nggak mau.”
B. Imah :”Non, emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?”
Nonon:”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa
menerima Askes saja.”
Imah:”Emak nggak mau.”
C. Imah : Non, emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk
merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut
Non?
Nonon: Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa
menerima Askes saja.
Imah: Emak nggak mau.
D. Imah : (sambilmenangis) Non,emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan
dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis,
bagaimana menurut Non?”
Nonon: (Nonon menjawab) Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah
sakit yang bisa menerima Askes saja
Imah: (semakin panik) Emak nggak mau
E. Imah : (terbata-bataImahmeneleponNononadiknya) “”Non, emak masuk UGD, dan
dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU
karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?”
Nonon: (dengan tetap berusaha tenang)”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa
ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja”
Imah: ”Emak nggak mau”
Jawaban: A
23. Bacalah petikan esai berikut !
A. Hal yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
B. Ulasan yang disampaikan terhadap karya Hary B. Koriun sudah baik, namun hendaknya tidak hanya mengomentari tentang tema saja.
C. Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema yang khas.
D. Baik dalam cerita pendek maupun novel, tema kepenulisan Hary tidak jauh dari persoalan asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan.
E. arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai dengan menjelajah ialinea demi alinea.
Jawaban: B
24. Cermati kutipan cerpen berikut!
Kalimat kritik yang sesuai dengan perilaku tokoh adalah ...
A. Tokoh dianggap aneh oleh teman-teman sekantornya karena penampilan dan perilakunya.
B. Sebagai seorang pegawai tokoh perlu bersosialisasi secara baik dengan pegawai lainnya.
C. Hubungan sosial dalam kantor tersebut perlu dicairkan antara satu pegawai dengan pegawai lainnya.
D. Mudah curiga merupakan satu karakter yang menyebabkan perselisihan antara satu dengan yang lain.
E. Seorang pemimpin seharusnya mengetahui permasalahan sosial dalam kantornya.
Jawaban: C
Perhatikan puisi berikut untuk soal no 25 - 26!
B. Pilihan kata dalam puisi ini memang indah, namun penggunaan kata yang termudah dipahami membuat karya ini kurang mengajak pembaca untuk berpikir secara lebih dalam. Pada jika suatu karya dapat membuat pembaca tidak hanya terhibur, namun juga dapat mengajak pembaca berpikir lebih dalam, maka makna karya itu akan sangat bernilai.
C. Puisi yang menyentuh dengan permainan kata yang indah. Wujud kepasrahan seorang hamba kepadaTuhannya digambarkan dengan menggunakan khiasan, namun mudah untuk dipahami.
D. Suasana yang terasa dari puisi ini adalah suasana syahdu. Hal ini ditunjukkan bait yang berbunyi “tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”.
E. Pengarang ingin menyampaikan bagaimana cara seseorang dapat merasa begitu dekat dengan tuhannya. Datanglah tengah malam, pada saat tubuh kita sudah kehilangan bentuk.
Jawaban: C
26. Kalimat kritik yang dapat disampaikaan terhadap puisi di atas adalah...
A. Tuhanku dalam termangu, Aku masih menyebut nama-Mu. Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh. Cahaya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi. Tuhanku, aku hilang bentuk remuk. Tuhanku, aku mengembara di negeri asing. Tuhanku,dipintu-Mu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling.
B. Pilihan kata dalam puisi ini memang indah, namun penggunaan kata yang termudah dipahami membuat karya ini kurang mengajak pembaca untuk berpikir secara lebih dalam. Pada jika suatu karya dapat membuat pembaca tidak hanya terhibur, namun juga dapat mengajak pembaca berpikir lebih dalam, maka makna karya itu akan sangat bernilai.
C. Puisi yang menyentuh dengan permainan kata yang indah. Wujud kepasrahan seorang hamba kepadaTuhannya digambarkan dengan menggunakan khiasan, namun mudah untuk dipahami.
D. Suasana yang terasa dari puisi ini adalah suasana syahdu. Hal ini ditunjukkan bait yang berbunyi “tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”.
E. Pengarang ingin menyampaikan bagaimana cara seseorang dapat merasa begitu dekat dengan tuhannya. Datanglah tengah malam, pada saat tubuh kita sudah kehilangan bentuk.
Jawaban: B
27. Cermati puisi berikut!
B. rumput di musim kemarau
C. anak-anak yang bermain di musim kemarau
D. masyarakat yang menderita
E. ternak yang kurang makan karena kemarau
Jawaban: D
28. Cermati puisi berikut!
Aspek citraan yang dominan dalam teks puisi yang bercetak miring adalah ....
A. Penglihatan
B. Pendengaran
C. Perabaan
D. Pergerakan
E. Perasaan
Jawaban: B
29. Cermati puisi berikut!
Kata pita hitam dalam puisi tersebut melambangkan ....
A. kesedihan
B. kepiluan
C. kesusahan
D. kematian
E. penderitaan
Jawaban: D
30. Cermati puisi berikut!
A. bahagia – bukti
B. iba - kisah
C. mengerti – rasa
D. suka – kebencian
E. tahan – bahan
Jawaban: E
31. Cermati kalimat Arab-Melayu berikut!
A. Itu suka bersama kamu.
B. Aku juga rindu kepadamu.
C. Ibu selalu dekat denganmu.
D. Daku ingin berjumpa denganmu.
E. Kita pergi sekarang bersamamu.
Jawaban: B
32. Cermati kalimat Arab-Melayu berikut!
A. kemari berencana
B. kami berjalan
C. kami berjuang
D. kemudian berjuang
E. kemarin berencana
Jawaban: A
33. Cermati puisi berikut!
A.Kata-nya padat sehingga pembaca lebih pasti dalam menafsirkan puisi.
B. Pada baris ketiga tidak cendekia, kurang bernalar, bukankah wajar kalau ramalan itu benar.
C. Makna yang tersirat ada hubungan kualitas antara hujan dan petani melagukan pantun demi pantun.
D. Penyair mampu menggugah perasaan dengan diksi yang padat dan lugas.
E. Puisi “Rahmat” menggambarkan anugerah Tuhan melalui turunnya hujan yang ditunggu-tunggu.
Jawaban: A
34. Perhatikan prosa berikut ini!
Kalimat kritik yang dapat disampaikaan terhadap prosa di atas adalah...
A. Penggambaran latar pada cerpen tersebut menggunakan terlalu banyak sisi sehingga membuat gambaran utuh yang sesungguhnya diharapkan dapat muncul pada cerpen tersebut malah tidak tampak dengan jelas.
B. Penggambaran latar yang sangat detil dari setiap sisi. Hal ini membuat pembaca dapat secara jelas membayangkan latar cerpen tersebut.
C. Unsur intrinsic yang tampak daricuplikan cerpen tersebut adalah latar tempat. Ini ditunjukkan dengan penggunaan kata jalan yang menanjak, hutan., dan lain-lain.
D. Latar merupakan gambaran terhadap suasana yang ada dalam cerpen. Latar bisa dilihat dari tempat, waktu dan suasana.
E. Suasana kampung yang masih asri dengan hutan yang rindang pohon-pohonnya. Dapat terasa karena pengarang mengatakan sangat menyukai bau dedaunan. Berbeda dengan kampong halaman tokoh yang terletak di pinggiran kota dan banyak polusinya.
Jawaban: A
35. Cermati Kutipan Berikut!
A. Alur cerita
B. Latar cerita
C. Sudut pandang pencerita
D. Tokoh cerita
E. Amanat cerita
Jawaban: D
Baca juga: 20 Soal Latihan UNBK Bahasa Indonesia SMA dan Jawabannya
21. Perhatikan Cuplikan Drama Berikut!
PAK PIKUN: “Masih mungkir? Minta ku pukul?”
IBU : “Sabar, Pak Pikun! Sabar!”
PAK PIKUN: Maaf, Bu. Ini biar saya urus sendiri! Kamu baru mau ngaku kalau dipukul ya?Sini! (Mau memukul si Jidul).
SI JIDUL: (Meloncat, lari keluar dikejar oleh Pak Pikun)
IBU: “Sabar dulu Pak Pikun! Diperiksa dulu! (mendesah sendiri) Ya, ampun! Orang suda tua kok gegabah, tidak sabaran begitu.”
Bentuk lain dari drama di atas yang tepat adalah ...
A. Hari itu pak Pikun yang sudah tua itu sangat marah pada Si Jidul. Istri pak Pikun berusaha meredam emosi pak Pikun, namun pak Pikun tetap saja marah-marah. “Masih mungkir? Minta ku pukul?”teriak pak pikun. Kontan saja Si Jidul jadi ketakutan lari keluar rumah.B. Aku sedih melihat pak Pikun yang sudah tua, namun masih suka marah-marah. Kasihan Ibu yang sudah berusaha menyadarkannya, namun tak digubris.
C. Pak Pikun tampaknya takpernah bisa bersabar, ia masih suka marah-marah terhadap anaknya Si Jidul. Tentu ini tidak baik bukan?
D. Hari itu pak Pikun yang sudah tua itu sangat marah pada Si Jidul. Istri pak Pikun berusaha meredam emosi pak Pikun, namun pak Pikun tetap saja marah-marah. Ia berkata, “Masih mungkir? Minta ku pukul?” Kontan saja Si Jidul jadi ketakutan lari keluar.
E. Jangan suka marah-marah, hal ini tidak baik karena hanya kan membuat diri kita jadi tidak sehat
Jawaban: D
22. Perhatikan cuplikan cerpen berikut ini!
”Non, emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?” Suara kak Imah terdengar putus-putus diselingi dengan suara sesegukan tangis.
”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja.” ujar Nonon setenang mungkin.
”Emak nggak mau.” jawab kak Imah panik
Variasi bentuk dari prosa di atas yang tepat adalah..
A. Imah : (sambilmenangisdanterbata-bataImahmeneleponNononadiknya)”Non,emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk
merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut
Non?”
Nonon: (dengan tetap berusaha tenang Nonon menjawab)”Kalau memungkinkan,
baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja”
Imah: (semakin panik)”Emak nggak mau.”
B. Imah :”Non, emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?”
Nonon:”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa
menerima Askes saja.”
Imah:”Emak nggak mau.”
C. Imah : Non, emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk
merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis, bagaimana menurut
Non?
Nonon: Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah sakit yang bisa
menerima Askes saja.
Imah: Emak nggak mau.
D. Imah : (sambilmenangis) Non,emak masuk UGD, dan dokter meminta persetujuan
dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU karena kondisinya kritis,
bagaimana menurut Non?”
Nonon: (Nonon menjawab) Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa ke rumah
sakit yang bisa menerima Askes saja
Imah: (semakin panik) Emak nggak mau
E. Imah : (terbata-bataImahmeneleponNononadiknya) “”Non, emak masuk UGD, dan
dokter meminta persetujuan dari keluarga untuk merawat emak di ruang ICU
karena kondisinya kritis, bagaimana menurut Non?”
Nonon: (dengan tetap berusaha tenang)”Kalau memungkinkan, baiknya emak dibawa
ke rumah sakit yang bisa menerima Askes saja”
Imah: ”Emak nggak mau”
Jawaban: A
23. Bacalah petikan esai berikut !
Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema yang khas. Baik dalam cerita pendek maupun novel, tema ke penulisan Hary tidak jauh dari persoalan asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan. Bukan tema perselingkuhan yang kini banyak disergap beberapa novelis terkemuka.Namun karena arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai dengan menjelajahi alinea demi alinea. Satu hal lagi yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.Kritik terhadap esai di atas adalah ...
A. Hal yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
B. Ulasan yang disampaikan terhadap karya Hary B. Koriun sudah baik, namun hendaknya tidak hanya mengomentari tentang tema saja.
C. Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema yang khas.
D. Baik dalam cerita pendek maupun novel, tema kepenulisan Hary tidak jauh dari persoalan asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan.
E. arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai dengan menjelajah ialinea demi alinea.
Jawaban: B
24. Cermati kutipan cerpen berikut!
Ketika ia masuk ruangan, seluruh pegawai mempersibukkan diri, memperlancar ketikan, membolak-balik buku, serta apa saja yang membuat kesibukan. Sehingga ia takkan bisa melabuhkan mata kepada seorang pun. Tapi anehnya, setiap gerak-gerik perempuan itu, tidak seorang ingin melewatkannya. Mereka perhatikan dengan saksama, di sela-sela kesibukan yang penuh barang-barang itu.
(Eksentrik, Asnelly Luthan)
Kalimat kritik yang sesuai dengan perilaku tokoh adalah ...
A. Tokoh dianggap aneh oleh teman-teman sekantornya karena penampilan dan perilakunya.
B. Sebagai seorang pegawai tokoh perlu bersosialisasi secara baik dengan pegawai lainnya.
C. Hubungan sosial dalam kantor tersebut perlu dicairkan antara satu pegawai dengan pegawai lainnya.
D. Mudah curiga merupakan satu karakter yang menyebabkan perselisihan antara satu dengan yang lain.
E. Seorang pemimpin seharusnya mengetahui permasalahan sosial dalam kantornya.
Jawaban: C
Perhatikan puisi berikut untuk soal no 25 - 26!
Doa
kepada pemeluk teguh
Karya: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalamtermangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
25. Penulisan esai yang tepat untuk puisi di atas adalah …
A. Tuhanku dalam termangu, Aku masih menyebut nama-Mu. Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh. Cahaya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi. Tuhanku, aku hilang bentuk remuk. Tuhanku, aku mengembara di negeri asing. Tuhanku,dipintu-Mu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling.B. Pilihan kata dalam puisi ini memang indah, namun penggunaan kata yang termudah dipahami membuat karya ini kurang mengajak pembaca untuk berpikir secara lebih dalam. Pada jika suatu karya dapat membuat pembaca tidak hanya terhibur, namun juga dapat mengajak pembaca berpikir lebih dalam, maka makna karya itu akan sangat bernilai.
C. Puisi yang menyentuh dengan permainan kata yang indah. Wujud kepasrahan seorang hamba kepadaTuhannya digambarkan dengan menggunakan khiasan, namun mudah untuk dipahami.
D. Suasana yang terasa dari puisi ini adalah suasana syahdu. Hal ini ditunjukkan bait yang berbunyi “tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”.
E. Pengarang ingin menyampaikan bagaimana cara seseorang dapat merasa begitu dekat dengan tuhannya. Datanglah tengah malam, pada saat tubuh kita sudah kehilangan bentuk.
Jawaban: C
26. Kalimat kritik yang dapat disampaikaan terhadap puisi di atas adalah...
A. Tuhanku dalam termangu, Aku masih menyebut nama-Mu. Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh. Cahaya-Mu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi. Tuhanku, aku hilang bentuk remuk. Tuhanku, aku mengembara di negeri asing. Tuhanku,dipintu-Mu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling.
B. Pilihan kata dalam puisi ini memang indah, namun penggunaan kata yang termudah dipahami membuat karya ini kurang mengajak pembaca untuk berpikir secara lebih dalam. Pada jika suatu karya dapat membuat pembaca tidak hanya terhibur, namun juga dapat mengajak pembaca berpikir lebih dalam, maka makna karya itu akan sangat bernilai.
C. Puisi yang menyentuh dengan permainan kata yang indah. Wujud kepasrahan seorang hamba kepadaTuhannya digambarkan dengan menggunakan khiasan, namun mudah untuk dipahami.
D. Suasana yang terasa dari puisi ini adalah suasana syahdu. Hal ini ditunjukkan bait yang berbunyi “tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”.
E. Pengarang ingin menyampaikan bagaimana cara seseorang dapat merasa begitu dekat dengan tuhannya. Datanglah tengah malam, pada saat tubuh kita sudah kehilangan bentuk.
Jawaban: B
27. Cermati puisi berikut!
NANTI, NANTIKANLAH(Waluyati)
Rumput kering kemuning terhampar luas
Gemetar tampak hawa panas atas padang sunyi
Ah, rumput akarmu jangan turut menguning
Jangan mati kaku di tanah terbaring
Nanti, nantikanlah dengan sabr dan taba
Sampai hujan turun membasahi bumi
Yang dimaksud “rumput kering” dalam puisi di atas ...
A. rumput yang kekurangan airB. rumput di musim kemarau
C. anak-anak yang bermain di musim kemarau
D. masyarakat yang menderita
E. ternak yang kurang makan karena kemarau
Jawaban: D
28. Cermati puisi berikut!
Ada Tilgram Tiba Senja
....
ada podang pulang ke sarang
tembangnya panjang berulang-ulang
Pulang, ya pulang, hai petualang
Ketapang. Ketapang yang kembang
berumpun di perigi tua
anakku datang, anakku pulang
kembali kucium, kembali kuriba
WS Rendra dalam Balada Orang-orang Tercinta, 1959 : 26-27
A. Penglihatan
B. Pendengaran
C. Perabaan
D. Pergerakan
E. Perasaan
Jawaban: B
29. Cermati puisi berikut!
Perkabungan
Sehelai pita hitam
Menjuntai pada lengan
Mulai terekam, mata terpejam
Kepala tertunduk dalam
Sungkawa pada korban para tiran
Sitok Srengenge, Mei 1998
A. kesedihan
B. kepiluan
C. kesusahan
D. kematian
E. penderitaan
Jawaban: D
30. Cermati puisi berikut!
Cemara menderai sampai jauhKata-kata yang memiliki rima yang tepat untuk melengkapi baris pertama dan ketiga bait kedua puisi tersebut adalah …
Terasa hari akan menjadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Aku sekarang orangnya bisa …
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu …
Yang bukan dasar pertimbangan kini
Chairil Anwar
A. bahagia – bukti
B. iba - kisah
C. mengerti – rasa
D. suka – kebencian
E. tahan – bahan
Jawaban: E
31. Cermati kalimat Arab-Melayu berikut!
اكو جوغ ريندو كفدامو
Penulisan kalimat aksara Arab-Melayu tersebut ke dalam aksara Latin adalah ...A. Itu suka bersama kamu.
B. Aku juga rindu kepadamu.
C. Ibu selalu dekat denganmu.
D. Daku ingin berjumpa denganmu.
E. Kita pergi sekarang bersamamu.
Jawaban: B
32. Cermati kalimat Arab-Melayu berikut!
كامي برنحان اكن برليـبـر ك فـنتاي
Penulisan frasa aksara Arab-Melayu yang bergaris bawah ke dalam aksara Latin adalah ....A. kemari berencana
B. kami berjalan
C. kami berjuang
D. kemudian berjuang
E. kemarin berencana
Jawaban: A
33. Cermati puisi berikut!
RAHMATKalimat kritik yang tepat untuk puisi tersebut adalah ...
Semakin hujan begitu derasnya
Ramalan cuaca TVRI yang benar?
Pagi hari kulihat para petani turun
Sawah menaburkan biji sambil
Melagukan pantun demi pantun
A.Kata-nya padat sehingga pembaca lebih pasti dalam menafsirkan puisi.
B. Pada baris ketiga tidak cendekia, kurang bernalar, bukankah wajar kalau ramalan itu benar.
C. Makna yang tersirat ada hubungan kualitas antara hujan dan petani melagukan pantun demi pantun.
D. Penyair mampu menggugah perasaan dengan diksi yang padat dan lugas.
E. Puisi “Rahmat” menggambarkan anugerah Tuhan melalui turunnya hujan yang ditunggu-tunggu.
Jawaban: A
34. Perhatikan prosa berikut ini!
Pagi itu Nonon berangkat ke tempatnya mengajar seperti biasa, hanya gerak langkahnya saja yang agak berbeda, kurang semangat. Nonon yang centil nyaris tak nampak lagi, sepeninggal emak ia memang agak berubah. Ia langkahkan kakinya dengan santai menyusuri jalan kecil berbatu dan menanjak yang di kanan kirinya masih hutan. Nonon selalu menikmati perjalanan ke sekolah, ia menghirup napas dalam-dalam, segar rasanya, ia benar-benar menikmati bau dedaunan di pagi hari. Ia memang cinta dengan desa ini karena kampung halamannya yang walaupun masih disebut kampung tapi sudah terjamah dengan teknologi yang menebarkan asap polusi. Kampungnya memang terletak di pinggiran kota sehingga sulit untuk terhindar dari dampak kemajuan kota.
Kalimat kritik yang dapat disampaikaan terhadap prosa di atas adalah...
A. Penggambaran latar pada cerpen tersebut menggunakan terlalu banyak sisi sehingga membuat gambaran utuh yang sesungguhnya diharapkan dapat muncul pada cerpen tersebut malah tidak tampak dengan jelas.
B. Penggambaran latar yang sangat detil dari setiap sisi. Hal ini membuat pembaca dapat secara jelas membayangkan latar cerpen tersebut.
C. Unsur intrinsic yang tampak daricuplikan cerpen tersebut adalah latar tempat. Ini ditunjukkan dengan penggunaan kata jalan yang menanjak, hutan., dan lain-lain.
D. Latar merupakan gambaran terhadap suasana yang ada dalam cerpen. Latar bisa dilihat dari tempat, waktu dan suasana.
E. Suasana kampung yang masih asri dengan hutan yang rindang pohon-pohonnya. Dapat terasa karena pengarang mengatakan sangat menyukai bau dedaunan. Berbeda dengan kampong halaman tokoh yang terletak di pinggiran kota dan banyak polusinya.
Jawaban: A
35. Cermati Kutipan Berikut!
...Aspek yang membangun karya sastra prosa yang dominan dalam kutipan di atas adalah ....
Buyung dalam hati tak melihat sesuatu halangan untuk menikah dengan Zaitun. Yang meragukan hanyalah bagaimana sebenarnya hati Zaitun sendiri terhadap dia. Cintakah Zaitun padanya seperti dia cinta pada Zaitun? Buyung merasa bahwa jika Zaitun tak merasa seperti yang dirasakan maka rasanya tak puas hatinya akan kawin dengan Zaitun, meskipun kedua orang tua mereka menyetujui perkawinan itu. Buyung tahu bahwa biasanya orang kawin menurut pikiran yang dilakukan oleh orang tua saja, tetapi dia sendiri ingin memilih istri dan istrinya memilih dia pula.
Harimau-Harimau karya Mochtar Lubis
A. Alur cerita
B. Latar cerita
C. Sudut pandang pencerita
D. Tokoh cerita
E. Amanat cerita
Jawaban: D
Baca juga: 20 Soal Latihan UNBK Bahasa Indonesia SMA dan Jawabannya